Workshop: Mengenal Conservation Alam dan Satwa Liar
Sumber gambar: LPM Progress
LPM Progress – Jumat (06/10), telah berlangsung kegiatan Workshop Anak Muda Berbicara Konservasi yang bertempat di Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) kampus B tepatnya di bawah Pohon Rindang (DPR), pukul 15.30-17.00 WIB. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam Raflesia (UKM Mapala Rafflesia) yang berkolaborasi dengan Yayasan Asta Conservation.
Tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk memberi edukasi baik kepada mahasiswa Unindra atau masyarakat sekitar agar mengerti apa itu konservasi alam dan konservasi satwa. Averroes Oktaliza selaku narasumber memberikan pengetahuan tentang penanganan hewan liar di lingkungan penduduk. Ia juga mengajak seluruh audiens untuk menyadari pentingnya konservasi satwa liar untuk menjaga kelestariannya.
“Sebetulnya target audiens dari kegiatan workshop ini adalah seluruh masyarakat. Tapi, karena kebetulan acaranya diadakan di kampus Unindra, dan kita bekerja sama dengan UKM Mapala Rafflesia jadi targetnya adalah seluruh mahasiswa Unindra,” ucap Averroes Oktaliza ketika diwawancarai di DPR (06/10).
Selama kegiatan, para mahasiswa antusias bertanya mengenai isu-isu terkait dengan cara penanganan hewan liar yang masuk ke lingkungan penduduk. Averroes Oktaliza pun menjelaskan, jika ada hewan liar yang masuk ke dalam rumah tidak diperbolehkan untuk dibunuh karena membunuh hewan liar adalah opsi paling terakhir, itupun jika dirasa hewan liar tersebut mengganggu pemilik rumah atau bisa membahayakan pemilik rumah.
Cara yang tepat untuk menangani hewan liar ketika masuk ke dalam rumah yaitu menggunakan alat-alat sederhana yang ada di rumah, seperti gagang sapu atau kain pel dengan tujuan untuk mengusir hewan liar yang masuk agar pergi dan tidak menyerang pemilik rumah.
“Melalui kegiatan workshop ini kami mencoba mengedukasi masyarakat, khususnya mahasiswa Unindra untuk mengetahui bagaimana cara penanganan ketika ada satwa liar masuk ke dalam rumah dan mengetahui apa dampaknya jika satwa liar ini hilang dari ekosistem,” ujar Averroes Oktaliza.
Wartawan: Isnawati
Penulis: Annisa Sri Mursinah
Editor: Naptalia