Kampus Over Capacity saat Sore, Sekolah Jadi Alternatif
LPM Progress - Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) yang berdiri sejak tahun 2004 terus mengalami peningkatan jumlah mahasiswa, tahun 2019 total mahasiswa Unindra berjumlah 38.371 untuk program S1 dan S2. Begitu pula dengan perkembangan fasilitas kampus, awalnya Unindra hanya memiliki kampus di Rancho. Seiring berjalannya waktu, kini Unindra memiliki dua kampus dan 8 gedung. Namun dengan fasilitas yang telah ada, masih belum mencukupi untuk kebutuhan mahasiswa Unindra.
Seperti biasanya perguruan tinggi mempunyai berbagai jenis jam perkuliahan seperti halnya, di dalam lingkup Unindra yang mempunyai tiga bagian perkuliahan untuk jenjang S1 yaitu reguler pagi, reguler sore dan kelas karyawan. Reguler pagi, perkuliahan dilakukan pada waktu pagi hingga sore pada hari Senin-Jumat, kelas reguler sore dilakukan pada sore hingga malam hari dan kelas Karyawan/ekstensi dilakukan hanya hari Sabtu dari pagi hingga sore. Lalu bagaimana tentang fasilitas yang ada di setiap kelas tersebut?
Berbeda dengan fasilitas reguler pagi dan ekstensi yang dapat menggunakan fasilitas kelas di kampus setiap saat. Kelas reguler sore memiliki kelas tambahan di luar kampus tepatnya di beberapa sekolah yang berada di sekitar Unindra di antaranya sekolah Grafika, Kharismawita, dan Bunda Kandung. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Dr. H. Sumardi Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Indraprasta PGRI.
“Kita gak mau ambil yang terlalu jauh, hanya sekolah yang ada di sekitaran kampus aja,” ujarnya.
Namun masih banyak mahasiswa yang mengeluh dengan fasilitas kelas reguler sore yang kegiatan belajarnya tidak di dalam kampus Unindra.
“Kurang nyaman aja padahal sudah punya kampus tapi belajarnya di sekolah," ujar Pretty Cavelia Mandagi salah satu mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris semester lima. Pretty juga menjelaskan kurangnya fasilitas di ruang kelas dan kamar mandi yang hanya satu di sekolah Kharismawita yang pada saat itu ditempatinya. Tidak cuma Prety, Dea Titania mahasiswa program studi ekonomi semester empat reguler sore yang mendapatkan roling kelas untuk ngampus di sekolah sekarang. Dea mengeluhkan soal kelas yang kurang bersih dan selalu kotor setiap ia masuk untuk belajar di sekolah SMK/SMA Kharismawita tersebut.
“Ga cuma kelas yang berantakan aja tapi kelasnya tuh panas soalnya kipas anginnya cuma satu," pungkasnya.
Tak hanya tanggapan dari mahasiswa reguler sore banyak juga tanggapan dari mahasiswa reguler pagi salah satunya Bambang Tri Sutrisno program studi Pendidikan Bahasa Indonesia semester tiga.
"Walau mempunyai alasan yang pasti dari pihak lembaga tapi alangkah baiknya mahasiswa reguler sore merasakan proses belajar di kampus seutuhnya. Apalagi biayanya mereka lebih mahal dari pada kelas pagi,” ujarnya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unindra Bapak Dr. H. Sumardi mengklarifikasi prihal tersebut. Beliau menjelaskan, bahwa tidak ada perbedaan dalam fasilitas, tetapi yang berbeda hanya jamnya saja. Jika reguler pagi waktunya dari pagi sampai sore, sementara reguler sore dari pukul 18:30 sampai dengan pukul 21:40.
“Ini yang menyebabkan jam yang tidak tertata untuk kelas reguler sore sehingga harus menggunakan sekolah di sekitar kampus,” ucapnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa adanya rolling setahun sekali jadi pasti semua kelas reguler sore akan merasakannya. Kecuali untuk program studi Informatika dan Desain Komunikasi Visual. Karena fasilitasnya yang menetap, seperti proyektor dan meja gambar yang hanya bisa digunakan di kampus dan tidak dapat bertukar tempat atau dipindahkan di sekolah tersebut. Semua sudah berdasarkan kerja sama antara pihak kampus dan yayasan juga dengan restu pemerintah.
Untuk saat ini jalan keluar yang dapat diambil oleh lembaga, ialah meminjam sekolah yang berada di sekitar kampus, tetapi banyak mahasiswa mengharapkan adanya jalan keluar yang pasti seperti membuat gedung baru di daerah kampus atau membatasi jumlah pendaftaran mahasiswa baru. Agar mahasiswa reguler sore mendapatkan fasilitas kelas yang menetap, demi terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan nyaman.
Penulis : Mahyuni Eka Putri
Editor : Nisa Nurlatifah