Tindaklanjutan Kegiatan Perkuliahan Unindra

Tindaklanjutan Kegiatan Perkuliahan Unindra

Sumber gambar: Tim Konten Kreator LPM Progress

 

LPM Progress – Sistem Hybrid Learning adalah sebuah sistem perkuliahan yang mengkombinasikan pertemuan pembelajaran secara daring dan luring. Sistem tersebut sesuai dengan edaran dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi  (Ditjen Dikti Ristek) yang memberitahukan bahwa perkuliahan di perguruan tinggi ke depannya dipastikan memakai sistem hybrid. Terkait sistem hybrid, Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) telah menggunakan sistem tersebut selama setahun.

Unindra sendiri telah menerapkan sistem hybrid tersebut pada semester sebelumnya, di mana dalam enam belas kali pertemuan, ada dua kali pertemuan secara luring (untuk yang non eksak). Pada semester ini, pertemuan luring ditingkatkan menjadi empat kali. Untuk saat ini, jumlah pertemuan antara luring dan daring ditentukan oleh perguruan tinggi tersebut karena tidak ada batasan yang ditetapkan oleh Ditjen Dikti Ristek. Sistem hybrid ini pun juga telah diterapkan pada pelaksanaan wisuda. Acara tersebut dilakukan secara luring di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tetapi bagi mahasiswa Unindra yang tidak bisa hadir secara luring, bisa mengikuti acara wisuda melalui Zoom (daring). Untuk biayanya sendiri tentu berbeda antara wisuda secara daring atau luring. Biaya secara daring lebih murah dibandingkan luring.

Apabila wisuda sudah menerapkan sistem hybrid, jika dikaitkan dengan sidang skripsi. Rektor Unindra, Sumaryoto menjelaskan bahwa skripsi di Unindra itu ujian bukan sidang dan kedepannya Unindra sedang mempersiapkan kembali jika memang ada ujian tulis atau lisan (sistemnya).

"Jadi, untuk saat ini masih penilaian saja lewat dosen pembimbing," ucap Sumaryoto saat diwawancarai di ruangan rector (5/4).

Sumaryoto juga menjelaskan bahwasanya untuk semester gasal, UPM juga bisa diadakan secara hybrid dalam rangka menjaga mutu. Adapun karakteristik UPM yang pertama adalah waktunya sama. Pada saat ujian luring, ujian daring juga dilaksanakan. Keduanya terdapat perbedaan tingkat kesulitan dalam soal.

"Kalau sama, bukan ujian namanya," ujar Sumaryoto.

 

Penulis: Nicola Aprianto Putro

Wartawan: Eka Pramudita & Raka Aji Prasetyo

Editor: Alfat Eprizal Tanjung