Prevalensi Depresi di Indonesia
LPM Progress - Depresi adalah salah satu gangguan mental yang bisa terjadi pada manusia di seluruh dunia dan menjadi salah satu penyebab utama bunuh diri pada ratusan ribu nyawa setiap harinya. Hal ini bisa disebabkan karena penderita akan merasakan tekanan, merasa tidak berharga dan tidak ingin hidup di dunia ini karena merasakan kesendirian.
Banyaknya tekanan dan tuntutan di era sekarang bisa menjadi penyebab seseorang dengan mudah menderita depresi. Oleh karena itu, penelitian terhadap prevalensi depresi menarik untuk dikaji, sehingga dapat diketahui persentase prevalensi depresi khususnya di Indonesia.
Dilansir dari Intothelightid.org peneliti yang bernama Karl Peltzer dari University of Limpopo, Afrika Selatan dan Supa Pengpid peneliti dari Mahidol University Thailand melakukan penelitian mengenai prevalensi depresi di Indonesia yang berskala nasional dengan menelaah data yang didapatkan dari survey kehidupan keluarga di Indonesia, partisipan dalam survey ini mewakili 83% dari masyarakat Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian survey tersebut sekitar 21% orang mengaku mengalami gejala depresi sedang atau berat, perempuan memiliki tingkat gejala depresi yang lebih tinggi di bandingkan laki-laki dengan jumlah 22,3 persen dan 21,4 persen laki–laki.
Gejala-gejala depresi yang dialami berdasarkan usia ditemukan tingkat depresi tertinggi pada rentang usia remaja atau dewasa dan cenderung menurun seiring dengan pertambahan usia. Perempuan dengan rentang usia 15–19 tahun sekitar 32% sedangkan laki–laki dewasa dengan rentang usia 20–29 tahun menunjukkan tingkatan gejala depresi sedang atau berat tertinggi sekitar 29% kemudian remaja laki-laki dengan rentang usia 15–19 tahun hanya sekitar 26%.
Apa yang mengakibatkan depresi belum diketahui secara pasti namun para ahli kesehatan mental dunia sepakat ada sejumlah faktor resiko penyebab depresi paling umum, beberapa diantaranya bahkan bisa dicegah. Hal ini biasanya merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor kompleks.
Dikutip dari Hallo.com penyebab depresi meliputi faktor genetik yaitu orang-orang dengan riwayat keluarga depresi lebih cenderung mudah depresi dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga depresi, faktor biologis, jenis gender, pola makan buruk, trauma psikis, stres berat dan kronis, kehilangan orang yang dicintai, hubungan yang bermasalah, memendam emosi ataupun faktor lingkungan.
Walaupun penyebab depresi belum diketahui pasti tentunya ketika depresi sudah muncul perlu disembuhkan atau ditangani supaya tidak berkepanjangan. Cara mengatasi depresi biasanya dengan meminum obat antidepresan, namun bukan sesuatu yang baik ketika membiasakan diri dengan meminum obat antidepresan.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menanggulangi depresi tanpa mengkonsumsi obat antidepresan seperti : meditasi, melakukan olahraga ringan dan teratur, jaga asupan makan, bercerita dengan orang terdekat, liburan ataupun menulis jurnal dan yang paling terpenting adalah ikhlas ataupun merelakan apa yang sudah terjadi.
Terdapat banyak cara supaya terhindar dari gejala depresi, begitupun juga cara meredam depresi. Seperti kata pepatah, “Lebih baik mencegah daripada mengobati” kita bisa menghindari depresi dengan sering bersosialisasi di lingkungan sekitar ataupun berdiskusi dengan teman dekat, hilangkan perasaan merasa sendiri dan tidak ada orang yang peduli karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial; tidak bisa hidup sendiri, yang paling penting dalam hidup adalah rasa penerimaan terhadap pencapaian diri, dengan begitu kita bisa lebih bisa mencintai diri sendiri dan terhindar dari gejala-gejala depresi.
Penulis : Selly
Editor : Winda