Memberikan Edukasi, KSR PMI Mengadakan Medical First Responder

Memberikan Edukasi, KSR PMI Mengadakan Medical First Responder

Sumber gambar: Dok/LPMProgrsss/Dea Pitriyani

 

 

LPM Progress - Minggu (13/8), Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Indraprasta PGRI (KSR PMI Unindra) mengadakan kegiatan Workshop Medical First Responder yang bertemakan "Membentuk Peran Mahasiswa dan Masyarakat dalam Kesiapsiagaan Bencana Alam dan Non Alam". Kegiatan ini diselenggarakan di Aula PGRI, Jakarta Selatan.

Peserta kegiatan Workshop Medical First Responder terdiri dari beberapa elemen, yang diantaranya yaitu; pelajar SMP dan SMA/SMK, mahasiswa, masyarakat umum, dan komunitas-komunitas relawan yang sering bergerak di bidang kemanusiaan, baik di kebencanaan maupun di kegiatan sosial lainnya. 

Meskipun, target awal kegiatan Workshop Medical First Responder ini merupakan mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra). Akan tetapi, Nadia Aulia Sofa selaku Ketua Pelaksana kegiatan Workshop Medical First Responder, memaparkan jika antusias dari Mahasiswa Unindra sendiri kurang. Sehingga pihaknya memutuskan menambah kuota untuk masyarakat umum lebih banyak lagi.

Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan edukasi khususnya kepada mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI mengenai tips dan trik cardiopulmonary resuscitation (CPR) sebagai upaya penanganan pertama untuk korban bencana alam dan non alam.

Dilansir dari siloamhospital.com, cardiopulmonary resuscitation (CPR) merupakan salah satu penanganan pertama yang dapat dilakukan gawat darurat secara medis yang dilakukan ketika ada seorang pasien henti jantung, dan bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali dengan melakukan beberapa teknik pemijatan atau penekanan pada dada.

Berkaca pada peristiwa viral yang pernah terjadi di Korea Selatan, yakni tragedi Halloween Itaewon pada tanggal 30 Oktober 2022 lalu, Nadia menuturkan jika pada saat kejadian tersebut, banyak masyarakat di sana yang tidak bisa melakukan CPR. 

"Jadi kita tidak mau ada kejadian seperti itu, minimal kita tahu dasar untuk melakukan CPR," ujar Nadia.

Menanggapi kegiatan Workshop Medical First Responder yang diselenggarakan oleh UKM KSR PMI Unindra ini, Vivin dari Universitas M.H Thamrin selaku peserta, mengakui jika tema dari kegiatan ini sangat menarik. Karena menurutnya, kegiatan ini dapat membentuk peran mahasiswa dan masyarakat dalam menghadapi bencana yang tidak dipungkiri dapat terjadi kapan saja.

"Saya berharap, ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat, sehingga nantinya dapat diterapkan di lingkungan sekitar," harap Vivin.

Muhammad Fazry M.A dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Jakarta yang ditugaskan sementara di Unit Siaga Search and Rescue (SAR) Bekasi selaku Narasumber pada Workshop Medical First Responder juga mengungkapkan, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat membekali dan memperkenalkan Medical First Responder khususnya, agar berguna di dalam kebencanaan, serta dapat menambah kompetensi dan kemampuan yang sudah dimiliki.

"Menolong korban bukan berarti menolong dalam banyak hal, tapi menolong khususnya pada korban-korban yang membutuhkan penanganan gawat darurat, seperti kecelakaan kerja, ataupun kondisi yang membahayakan nyawa manusia," ujar Fazry.

Materi yang disampaikan oleh Fazry, diantaranya yaitu mengenai Bantuan Hidup Dasar salah satunya adalah dengan melakukan CPR yang benar, penanganan perdarahan, cedera-cedera alat faktur dan hologram, dan sebagainya.

"Jadi, saat sampai lokasi, mereka sudah tahu apa saja yang harus mereka lakukan. Minimal dengan mereka mengetahui prosedur, jadi mereka tidak hanya asal ikut di dunia kebencanaan," harap Fazry.

 

 

Wartawan: Larashati Crita

Penulis: Dea Pitriyani

Editor: Naptalia