Aksi Kamisan Sudah ke 600, Kasus Pelanggaran HAM Kapan Tuntasnya?
Kamis (5/9) di depan Istana Negara Jakarta dengan tuntutan dan warna yang sama seperti kamis 18 Januari 2007 lalu. Perjuangan untuk menuntut dituntaskannya kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) belum usai walau 600 kamisan telah dilalui oleh Ibu Sumarsih dan peserta aksi kamisan dengan payung hitamnya.
Aksi kamisan yang ke-600 ini menyajikan ruang untuk orasi lengkap dengan podium yang mirip podium kepresidenan dan ruang untuk paduan suara menyanyikan lagu yang dilakukan dengan silih berganti. Lagu yang dinyanyikan adalah Indonesia Raya tiga stanza, Di Udara, Kami Belum Tentu, dan Berita Kehilangan.
Mengenai podium yang diadakan di kamisan ke-600 ini, Ahmad Sajali menuturkan, “Kita ingin menyimbolkan bahwa podium kan sebagai ruang atau tempat presiden untuk berbicara. Podiumnya ada, tapi fisik presidennya tidak ada dan itu yang kita alami.”
Tidak hanya podium, aksi kamisan ke-600 ini juga ada karangan bunga yang isinya harapan akan segera selasai kasus pelanggaran HAM dan ketidakadilan.
Kamisan ke-600 ini tidak hanya bisa dilihat dari konsistennya peserta aksi kamisan tetapi juga dari sisi lamanya proses kasus pelanggaran HAM.
“Kamisan ke-600 ini sebenarnya bisa dilihat dari dua sisi. Pertama keteguhan korban dan kelompok muda untuk mengawal proses penuntasan kasus pelanggaran HAM berat dimasa lalu. Tapi disisi lain ada kebebalan dari sisi negara untuk tidak mau menggelar suatu audit akuntabilitas HAM,” ujar Puri Kencana Putri selaku Campaign Manager Amnesti Internasional Indonesia.
Aksi kamisan ke-600 ini dihadiri oleh semua kalangan, dari anak muda hingga orang yang sudah lanjut usia, dari siswa hingga mahasiswa, dari orang biasa hingga musisi.
“Aksi kamisan ke-600 ini menurut aku yang teramai yang pernah aku datengin,” ujar Upi, salah satu peserta aksi kamisan.
“Ini adalah bom waktu pada saat orang terus menyembunyikan, memfasilitasi hal yang sudah jelas salah, ini negara udah dosa banget kalo kita mau ngomong dari segi itu ya, pembunuhan tidak diselesaikan, penghilangan orang,” ujar Melani Subono, salah satu musisi yang turut hadir di aksi kamisan ke-600.
Penulis : Saefudin
Editor : Eriva