Teka-Teki Jumlah Dana Pemira 2021
Ilustrasi oleh Darmawan
LPM Progress – Pemilihan Umum Raya (Pemira) Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) adalah ajang pesta demokrasi terbesar dalam skala mahasiswa Unindra. Dalam Pemira ini mahasiswa diberi pilihan untuk menentukan siapakah orang yang akan mengemban tugas sebagai pemimpin dalam 1 periode ke depan.
Pemira pada tahun ini diselenggarakan di tengah pandemi dan menjadikannya sebagai Pemira pertama yang dilakukan secara online menggunakan sistem website yang dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di tengah pandemi yang sangat berdampak pada ekonomi ini, tentu dana pemira ini menjadi sorotan. Padahal, di sisi lain mahasiswa dari berbagai program studi juga dihantui tunggakan yang tidak sedikit. Lalu, berapakah dana untuk menyelenggarakan pemira ini?
Untuk menghilangkan rasa penasaran, Tim Progress melakukan penelusuran kepada beberapa mahasiswa. Hasilnya, muncul beberapa anggapan terkait total dana pemira 2021 ini. Ada yang mengatakan bahwa biaya pemira mencapai 70 juta, hingga 100 juta, bahkan khusus untuk website saja didapat angka 35 hingga 40 juta rupiah.
Banyaknya desas-desus dan isu yang berkembang di kalangan mahasiswa membuat Tim Progress mencoba untuk menghubungi Ketua KPU, yaitu Mo’min Bahta. Sayangnya, Bahta tidak bersedia untuk diwawancarai dengan alasan sudah banyak dari LPM Progress yang mewawancarainya.
“Bukannya saya nolak, tapi sudah ada 3 orang dari LPM Progress yang mewawancarai saya,” ketik Bahta melalui pesan Whatsapp (13/6).
Beralih dari Ketua KPU, kami juga menanyakan tentang aliran dana kepada Bendahara KPU bernama Finla. Hasilnya, ia juga menolak untuk diwawancarai karena sedang sibuk dengan agenda organisasinya.
“Kebetulan lagi banyak kegiatan dari organisasi yang aku ikuti,“ ujar Finla via Whatsapp (13/6).
Tim Progress pun mencoba mencari tahu soal dana pemira ini lewat nomor Humas yang tertera di akun Instagram resmi pemiraunindra, yaitu Melani. Ia membantah bahwa dana pemira mencapai 100 Juta Rupiah.
“Astagfirullah, ga sampe segitu kok bang ... malah jauh bang,” ujar Melani via Whatsapp (18/6).
Namun ketika kami meminta Melani untuk menyebutkan angka pastinya, ia menolak dengan dalih takut dan menyarankan agar menghubungi Ketua KPU.
“Aduh aku ga berani bilang, coba boleh abang tanya langsung ke Ketua KPU saja ya,” jawab Melani (18/6).
Ia juga mengatakan bahwa menginformasikan terkait ini bukan tugasnya sebagai bagian dari divisi Humas Publikasi dan Dokumentasi (HPD).
“Maaf, saya selaku HPD untuk info terkait kegiatan Pemira saja, bukan untuk menginfokan hal tersebut,” sambungnya (18/6).
Dari respon yang didapatkan, KPU Pemira 2021 ini terkesan tertutup. Padahal bila kita berkaca dengan institusi serupa di tingkat negara, KPU RI selalu menyebutkan dana pemilu. Misalnya saja pengajuan anggaran pemilu 2024 yang sudah dikeluarkan ke publik yang diusulkan berjumlah 86 triliun rupiah.
Penulis : Darmawan
Reporter : Darmawan & Nadya Noordyanti
Editor: Nadya Noordyanti