Kurangnya Sosialisasi Terhadap Mahasiswa Tentang Pemilihan Umum Raya 2023
Sumber gambar: Dok/LPM Progress/ Valensiya
LPM Progress – Selasa, (12/09) telah berlangsung hari pertama Pemilihan Umum Raya (Pemira) 2023 Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), yang dilaksanakan secara offline di depan lobby kampus A Unindra dan di depan masjid kampus B Unindra. Pemilihan ini dilaksanakan mulai tanggal 12 – 23 September 2023 pukul 09.00 s.d 21.00 WIB. Berdasarkan keterangan Awaludin selaku ketua KPU, sejauh ini ada sekitar 100 mahasiswa yang telah menggunakan hak suaranya untuk memilih. Mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas Teknik, Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam. Irwan Agus selaku Wakil Rektor 1 juga turut hadir dalam Pemira hari ini untuk melihat kondisi pemilihan langsung di lapangan.
Pemira tahun ini dibagi menjadi 2 sesi mengikuti jadwal kuliah luring yang berlaku. Berikut tata cara Pemira yaitu: Pemilih memasuki tempat pemungutan suara (TPS), Pemilih menunjukan Kartu Tanda Mahasiswa Pemilih (KTM), menuju meja registrasi untuk mengambil surat suara, selanjutnya surat suara tersebut akan diberikan stempel di bagian belakangnya, setelah itu Pemilih memasuki bilik yang sudah disediakan untuk mencoblos, setelah selesai, pemilih dapat memasukan surat suara yang sudah dicoblos ke dalam kotak suara dan mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda telah menggunakan hak suaranya.
Sayangnya, pada hari pertama Pemira ini banyak mahasiswa yang belum mengetahui informasi tersebut. Salah satunya dirasakan oleh mahasiswa Unindra yang bernama Andini prodi pendidikan matematika semester 5 yang mengatakan bahwa, “Saya mengetahui informasi pemilu ini dari teman saya yang mengikuti unitas matematika,”
Andini juga menjelaskan bahwa ia merasa bingung dengan PEMIRA 2023 ini, karena kandidat BEM dan DPM di Pemira tahun ini hanya ada satu, tidak seperti tahun lalu.
Keresahan lain juga dirasakan mahasiswa lain seperti Muhammad Rizal yang Nomor Induk Mahasiswa-nya sudah terdaftar di sistem Pemira sebagai pemilih yang telah menggunakan hak suaranya, padahal dirinya merasa belum melakukan pencoblosan, “Pas di stand dimintai KTM, ternyata data saya sudah mencoblos atau memilih kandidat tersebut, padahal sebelumnya saya belum ada pencoblosan apa-apa, tapi kenapa di sistem saya sudah mencoblos, terus akhirnya saya tetap mencoblos pemilu walaupun datanya sudah masuk,” ucap Rizal.
Terkait Pemira tahun ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengingatkan kepada KPU untuk lebih meningkatkan sosialisasi kepada mahasiswa, meski sangat disayangkan masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui mengenai berlangsungnya Pemira 2023 ini. Randi Azis Baidillah selaku ketua Bawaslu berharap Pemira tahun ini dapat berjalan sukses, damai dan lancar dari hari pertama sampai dua hari kedepan, "Saya berharap kepada kawan-kawan mahasiswa terutama mahasiswa baru untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Pemira ini. Supaya tau apa itu BEM dan DPM. Sehingga dengan pemilihan yang diadakan secara offline ini bisa meningkatkan lagi rasa kepercayaan dan minat kawan-kawan mahasiswa," tutup Randi Azis.
Penulis: Ade Syarifudin
Wartawan: Hea Utriani, Malaika & Edi Satria
Editor: Dwi Kangjeng