Pembelajaran Tatap Muka, Unindra Persiapkan Hybrid Learning

Pembelajaran Tatap Muka, Unindra Persiapkan Hybrid Learning

Sumber gambar: freepik.com

 

LPM Progress—Saat ini Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) sedang mempersiapkan untuk melakukan hybrid learning, karena lokasi Unindra berada di wilayah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Di mana wilayah tersebut diperbolehkan untuk menyelenggarakan hybrid learning, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 untuk Wilayah Jawa-Bali, satuan pendidikan yang berada di wilayah PPKM level 3 dapat menyelenggarakan PTM secara terbatas. Pembelajaran tatap muka ini dikombinasikan dengan sistem daring yang disebut dengan Pembelajaran Metode Hybrid Learning.

Menurut Irwan Agus selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Unindra, pihak kampus telah mempersiapkan hybrid learning ini sejak semester lalu. Ia mengatakan bahwa pihak Unindra sedang menyusun jadwal hybrid learning, dan apabila memungkinkan untuk dilakukan Unindra sudah lebih dulu mempersiapkannya.

Irwan mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka dilakukan secara terbatas karena kapasitas kelas Unindra yang tidak banyak, pihak Unindra juga tidak ingin mengambil risiko apabila tidak memenuhi aturan dari pemerintah. Irwan juga mengatakan jika dihitung terdapat 14 kali pertemuan dalam 1 semester, maka kemungkinan tatap muka hanya dilakukan sekitar 3 kali dan sisanya dilakukan secara daring. Irwan memberikan gambaran bagaimana hybrid learning dilakukan, yaitu saat salah satu fakultas melakukan tatap muka, fakultas lain melakukan pelajaran secara daring. Mahasiswa dari setiap fakultas akan melakukan pertemuan tatap muka dalam rentang satu minggu secara bergiliran.

 “Jadi insya Allah semua kebagian tatap muka, semua juga kebagian daring,” ucap Irwan saat ditemui Tim Progress pada (1/9).

Irwan juga menambahkan, untuk mata kuliah praktikum akan diadakan dengan metode hybrid learning, apabila harus dilakukan secara langsung maka dilakukan di laboratorium. Tetapi jika pratikum tersebut hanya berupa teori, maka dilakukan secara daring. Namun, untuk semester ganjil tahun 2021 ini, Unindra tidak ingin mengambil risiko menjadi klaster Covid karena kuantiti mahasiswa Unindra yang cukup banyak. Jika klaster Covid terjadi akan membuat nama baik kampus menjadi kurang baik.

"Dalam rangka menjaga stabilitas itu, Unindra memutuskan untuk tetap menggunakan sistem daring sampai dengan pemerintah meyakinkan pembelajaran secara hybrid learning itu bisa digunakan secara baik," jelas Irwan.

Menurut Irwan, jika Unindra melakukan sistem hybrid learning, perkuliahan ini akan diadakan dengan mengikuti kebijakan dari pemerintah dan akan melakukan strategi pembelajaran paralel. Dimana 20% mahasiswa Unindra akan melakukan perkuliahan tatap muka dan 80% tetap melakukan daring. Presentase tatap muka akan terus bertambah sesuai dengan situasi dan kondisi pandemi di Indonesia. Pihak Unindra juga akan tetap melakukan protokol kesehatan yang ketat dengan 3M yang wajib disiapkan ketika pembelajaran tatap muka berlangsung. Mahasiswa yang telah melakukan vaksinasi juga menjadi prioritas, mengingat Unindra juga sudah menyelenggarakan program vaksinasi di kampus.

Sedangkan untuk perkuliahan secara daring pada semester gasal tahun ini, Unindra memprioritaskan untuk menggunakan Learning Management System (LMS) dan SIKA, dengan tetap memperbolehkan menggunakan media lain seperti WhatsApp Group, Google Classroom dan lainnya.

 

 

Penulis : Fadia Aulia Tsani

Reporter : Fadia Aulia Tsani dan Velyda Noer Praniasty

Editor: Nira Yuliana