Jembatan Item, Hidden Paradise Barang Bekas Jatinegara
Jembatan Item, Hidden Paradise Barang Bekas Jatinegara

Jembatan Item, Hidden Paradise Barang Bekas Jatinegara

Keterangan gambar: Suasana di Pasar Loak Jembatan Item. Dok/LPMProgress/Mutiara

LPM Progress—Siang itu, langit yang biasanya terik, tiba-tiba mendung dan berangin. Walau begitu, Jembatan Item tetap terlihat ramai seperti hari-hari biasanya. Terlihat banyak pembeli berkeliling dan menawar harga kepada pedagang.

Mungkin bagi sebagian orang masih menjadi hal asing saat mendengar ‘Jembatan Item’. Tapi jangan salah, Jembatan Item dianggap sebagai surganya pasar loak bagi pecinta barang-barang bekas. Pasar yang terletak di Rawa Bunga, Jatinegara, ini sering juga disebut Pasar Loak Jatinegara.

Dilansir dari Replubika.co.id, Jembatan Item pada awalnya dari air kali yang berwarna hitam kemudian dibangun jembatan yang menghubungkan wilayah kelurahan Rawa Bunga dengan kelurahan Bali Mester. Pasar Loak Jembatan Item ini baru dikenal sejak awal tahun 2000 semenjak kawasan tersebut menjadi ramai ketika pedagang kawasan Jenderal Urip pindah ke sana.

Pasar sepanjang dua kilometer ini banyak menjual barang–barang bekas seperti sepatu, handphone, baju, celana, kaset lama, tas, kipas angin hingga barang antik dan barang baru yang harganya jauh lebih murah dari harga pasaran.

“Biasanya cari barang-barang selain di Jembatan Item enggak ketemu, tapi di Jembatan Item ada barangnya dan harganya juga cukup murah,” ungkap Viky, salah satu pembeli di Jembatan Item (22/05).

Banyak pedagang yang tak ragu untuk menurunkan harganya ketika ada pembeli yang menawar barang-barang dagangannya. Seperti Epen, pedagang kaset bekas di Jembatan Item.

Ia sudah berdagang di Jembatan Item selama lima belas tahun. Ia memilih berdagang di tempat ini karena lingkungannya yang aman dan kondusif.

“Enak gitu, enggak ada gangguan. Jadi kita dagang di sini itu bebas,” katanya sambil sesekali melayani pembeli (22/05).

Di Pasar Loak Jembatan Item, Epen berdagang kaset lama karena menurutnya masih banyak orang mencari kaset tersebut.

"Masih banyak yang cari. Contohnya anak-anak muda cari lagu Beatles. Kalo di Blok M kan harganya beda. Kadang ada juga yang minta nomor handphone, supaya pas ada barang baru bisa langsung dihubungi,”

Walaupun pasar loak ini tidak berada di gedung yang bagus tapi tidak sedikit anak muda seperti Viky berbelanja di sini.

”Mulai dari sekolah sampai sekarang mungkin udah puluhan kali ke sini, bahkan saya tahu tempat setiap pedagang berjualan dan kenal beberapa pedagang sampai akrab sama tukang parkir juga,” katanya dengan diselingi canda.

Penulis: Mutiara Puspa Rani
Editor: Ainur Rofiqoh