Tidak Hanya Jurusan Teknik, Jurusan Pendidikan Juga Bisa Mengikuti Program Magang

Tidak Hanya Jurusan Teknik, Jurusan Pendidikan Juga Bisa Mengikuti Program Magang

Sumber gambar: freepik.com

 

LPM PROGRESS - Magang merupakan suatu program belajar bekerja yang dilaksanakan langsung di sebuah perusahaan serta dapat memberikan sebuah pengalaman kerja, dan keahlian baru yang berguna untuk karir seseorang di masa depan. Namun, mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) khususnya jurusan pendidikan, banyak mengeluhkan mengenai kebijakan magang yang sebenarnya. Sebab, banyak beredar informasi jika magang diperbolehkan untuk semua jurusan, kecuali jurusan pendidikan.

Bayu Ardiansyah selaku bagian dari Biro Kemahasiswaan menepis pernyataan tersebut karena dalam melakukan program magang, Unindra membebaskan untuk magang terlepas dari studi pendidikan maupun non pendidikan.

"Dengan demikian, untuk jurusan pendidikan memang tidak melulu dia harus mengajar. Banyak lulusan-lulusan Unindra yang berasal dari pendidikan, dia bekerja di luar dari Prodinya," ungkap Bayu Ardiansyah, saat diwawancarai langsung di Ruang Kemahasiswaan kampus A (1/6/2023).

Menurut Bayu, mahasiswa jurusan pendidikan yang berasal dari semester 6 dan ingin mengikuti magang, serta semester 7 ingin mengikuti kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), diperbolehkan atau tidaknya tergantung pada Pimpinan Prodi. Jika mata kuliah PPL dapat disetarakan nilainya ketika mengikuti magang, tidak perlu mengambil PPL kembali. Namun sebaliknya, jika memang tidak bisa disetarakan seharusnya semester 7 mengambil PPL.

Magang sendiri terbagi dua, Magang Mandiri dan magang yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yaitu, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Selain itu, Bayu juga menyebutkan jika ada beberapa mekanisme yang harus dilakukan oleh mahasiswa Unindra untuk mengikuti Magang Mandiri.

"Kalau untuk Magang Mandiri, biasanya mahasiswa yang memilih perusahaan mana untuk tempat magangnya, prosedurnya untuk Magang Mandiri itu wajib untuk konsultasi dengan Prodi dan Pimpinan Prodinya terlebih dahulu. Sebab, saat ini di Unindra magang yang diakui untuk konversi nilainya, baru ada di MSIB Program Kampus Merdeka," ujar Bayu.

Magang mandiri merupakan program di luar dari kegiatan unggulan Kemendikbudristek, sehingga mengharuskan mahasiswa berkonsultasi terlebih dahulu ke Prodinya masing-masing terkait pembahasan waktu perkuliahan dan nilai di tempat magang yang nantinya akan dikonversi oleh Pimpinan Prodi.

Bayu pun mengungkapkan, Unindra sebagai pengampu kebijakan konversi nilai terdapat di Prodi-nya masing-masing, karena hanya Prodi yang mengetahui bagaimana kurikulum dalam Prodi tersebut. Bayu juga menyatakan jika kapasitas antara Magang Mandiri dan Magang Kampus Merdeka itu berbeda.

Terkait Magang Mandiri, Bayu mengatakan bahwa akan lebih baik jika mahasiswa yang menentukan tempat perusahaan magangnya sendiri. Selain itu, setiap perusahaan juga memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda-beda, terutama mengenai nilai.

"Maka dari itu, ujung-ujungnya adalah sebelum dia melakukan Magang Mandiri atau MSIB harus konsultasi dulu dengan Prodi," tegas Bayu.

Sampai saat ini, kebanyakan mahasiswa Unindra sendiri yang menentukan tempat magang. Namun, kampus juga memiliki program Biro Kerja sama dan Alumni (BKA) yang telah banyak melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di wilayah Jabodetabek, serta dengan sekolah-sekolah meskipun masih sangat terbatas.

Bayu menambahkan, untuk magang mandiri tidak ada penanggung jawab dan Koordinator Perguruan Tinggi (Koordinator PT) seperti MSIB. Setelah melapor ke Pimpinan Prodi, maka pihak Tata Usaha (TU) akan membuatkan surat rekomendasi dari dekan. Namun, fakultas sering merekomendasikan untuk Magang Mandiri agar sekaligus digunakan sebagai magang untuk skripsi, sehingga nantinya akan dibuatkan surat rekomendasi dan surat izin untuk melakukan penelitian. Perihal informasi mengenai prosedur magang mandiri, dapat ditanyakan langsung kepada TU Fakultas, "Magang mandiri itu memerlukan kerja sama dengan perusahaan, dan itu sudah dirancang oleh BKA saat ini. Jadi, Insyaallah tinggal menunggu saja," pungkasnya.

Bayu juga menyarankan kepada mahasiswa, sebelum mengikuti magang, harus mengikuti pelatihan-pelatihan terlebih dahulu agar memiliki kemampuan, karena hal itu akan dinilai ketika kita mengikuti magang dan akan menjadi point plus untuk diri kita.

 

Wartawan: Malaika Putra Aryanto

Penulis: Dea Pitriani

Editor: Arriel Ahmadeuz Khrisna