Tidak Ada Calon untuk DPM, Dialog Mahasiswa Pemira 2024 Tetap Diselenggarakan

Tidak Ada Calon untuk DPM, Dialog Mahasiswa Pemira 2024 Tetap Diselenggarakan

Sumber gambar: Dok/LPMProgress/Najwa Maulidina

 

 

LPM Progress - Sabtu (24/08), telah berlangsung Dialog Mahasiswa dalam rangka acara Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) 2024 Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI di aula PGRI, Jakarta Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh para anggota Badan Eksklusif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan mahasiswa umum Unindra untuk mendengarkan visi misi dari para pasangan calon BEM Universitas dan calon BEM Fakultas.

Pada awalnya kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan kondusif, tetapi terdapat sedikit keributan di pertengahan kegiatan mengenai kekosongan calon DPM yang masih dipertanyakan. "Sampai saat ini, belum ada pasangan calon DPM. Hal ini tentu dipermasalahkan dan dipertanyakan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) juga kepada BEM Universitas dan DPM-nya," ujar Zahwa salah satu mahasiswi yang menghadiri acara dialog. 

Dimas selaku ketua KPU mengatakan bahwa agenda dialog tetap berlangsung meskipun tidak ada calon ketua di salah satu organisasi. Hal tersebut adalah hasil dari koordinasi antara KPU, Bawaslu, DPM, dan BEM Universitas dengan Wakil Rektor 1 sebagai perwakilan lembaga. Namun, beberapa mahasiswa tetap menanyakan kembali kekosongan calon DPM sehingga kegiatan mengalami kemunduran sampai pukul 1 siang.

Setelah istirahat hingga pukul 3 sore, kegiatan dialog mahasiswa kembali dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi dari para pasangan calon BEM Universitas dan BEM Fakultas yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Situasi berlangsung kondusif, para mahasiswa aktif bertanya dan berpendapat dalam forum dialog. 

Pada saat pemaparan visi dan misi pasangan calon BEM Universitas ke 2, yaitu Abdul Wahid dan Windu Natanael, terjadi sedikit perselisihan antara anggota forum sehingga pemaparan visi dan misi serta tanya jawab tertunda beberapa saat.

"Tadi ada chaos sedikit karna masalah kesalahpahaman soal azan," ujar Dino salah satu mahasiswa. Meskipun begitu para panitia segera bergerak mengamankan situasi, sehingga agenda dialog berlangsung dengan lancar hingga selesai.

 

 

 

Wartawan: Malaika & Alya Layla

Penulis: Naurah Shafiqah

Editor: Rahma Alawiyah