Tak Ada Massa Bayaran, Begini Klarifikasi Pihak BEM Unindra
Senin, (23/9) Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) melakukan demonstrasi di DPR RI, Senayan, Jakarta. Sebelum berangkat massa berkumpul di kampus B Unindra pada pukul 11.00 WIB. Massa berangkat dengan menggunakan 17 metromini dan 1 bus patas.
Dikutip dari Kumparan-info.com, "Demo DPR Tolak Revisi UU KPK, Mahasiswa UNINDRA dibayar untuk sewa bus" (23/9).
Menanggapi pemberitaan yang mendeskriditkan mahasiswa Unindra, Fahmi Zamzami selaku koordinator aksi Unindra mengklarifikasi bahwa tidak meminta dana dari mana pun dan juga tidak dibayar oleh siapapun. Semuanya murni menggunakan dana dari kas BEM dan patungan oleh setiap mahasiswa. "Beberapa mahasiswa juga kita kolekin [mintain duit], nah itu juga yang tidak menutupi anggaran yang kita punya" ujar Fahmi (23/9).
Sumber dana yang dikeluarkan untuk menyewa metromini dan bus dari kas BEM serta urungan mahasiswa. Menurut pantauan LPM Progress, mahasiswa Unindra sebelum berangkat aksi melakukan galang dana untuk kebutuhan transportasi dan logistik. Karena kas BEM tidak mencukupi untuk biaya transportasi. Mengingat begitu banyaknya antusias dari mahasiswa untuk ikut serta aksi.
Maulana Yusuf selaku Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unindra, membenarkan pernyataan Fahmi. Ia mengatakan, tidak ada dana dari siapa pun semuanya murni dari BEM dan uang kolektif mahasiswa "ini permainan dari media, karena Unindra lagi disorot. Dari kamis (19/9) massa dari Unindra paling banyak" ujarnya.
Charles mahasiswa program studi teknik industri, juga membenarkan bahwa dana logistik dan transportasi didapat dari hasil kolektif mahasiswa. Dirinya pun juga turut memesan bus, dan ikut koordinasi mahasiswa teknik industri. "Untuk bayar metromini itu patungan" ujarnya (23/9).