Sumber-Sumber dan Mekanisme Beasiswa di Unindra
Sumber gambar: Putranababan.com
LPM Progress – Beasiswa adalah bentuk apresiasi dan bantuan dari pemerintah atau yayasan dengan beragam jenis dan mekanisme yang berbeda, tak terkecuali di Unindra. Di Unindra sendiri ada banyak tawaran mengenai beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa, baik dari lembaga pemerintah maupun swasta.
Ada dua jenis beasiswa di Unindra, yaitu internal dan eksternal. Beasiswa eksternal di Unindra ada yang berasal dari Pemprov DKI Jakarta yaitu Yayasan Beasiswa Jakarta (YBJ). Ada juga beasiswa yang berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau Badan Amil Zakat dan Infaq/Shadaqah (Bazis) DKI Jakarta. Serta ada pula beasiswa eksternal dari Penerbit Erlangga. Sementara beasiswa internal di Unindra ada yang disebut dengan beasiswa prestasi.
Beasiswa eksternal YBJ dari Pemprov DKI Jakarta baru kembali diadakan pada 2021 lalu. Biasanya untuk beasiswa YBJ membuka pendaftarannya antara bulan Juli - Agustus. Pengumuman terkait beasiswa biasanya ada di bulan November. Beasiswa ini diperuntukan khusus untuk mahasiswa yang berdomisili di Jakarta. Transkrip nilai adalah persyaratannya.
Lalu beasiswa eksternal berikutnya adalah Baznas (Bazis) DKI Jakarta. Sama dengan YBJ, beasiswa ini juga dikhususkan untuk mahasiswa yang berdomisili di Jakarta. Terkait persyaratannya dapat dilihat langsung di Instagram Baznas (Bazis), yaitu @baznasbazisdkijakarta. Mahasiswa baru juga dapat mendaftar beasiswa ini dengan menggunakan nilai rapor. Biasanya pendaftarannya sendiri dimulai pada awal September.
Rani Noviyanti selaku Kepala Sub Bagian Pelayanan dan Kesejahteraan Mahasiswa Unindra mengungkapkan bahwa kedua beasiswa seperti YBJ dan Baznas (Bazis) DKI bisa dicoba oleh mahasiswa. Namun, jika nantinya lolos seleksi untuk kedua beasiswa tersebut, mahasiswa yang bersangkutan perlu memilih salah satunya, sebab sumber dananya satu.
“Kalau Baznas DKI dia lebih besar kesempatannya (untuk mendapatkan beasiswa), karena tahun 2021 saya lihat datanya sekitar tiga ratus lima puluhan (yang lolos seleksi),” tutur Rani Noviyanti ketika ditemui di gedung Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (21/03).
Beasiswa eksternal yang terakhir adalah beasiswa dari Penerbit Erlangga. Untuk mendapatkan beasiswa dari Penerbit Erlangga, biasanya direkomendasikan dari Prodi masing-masing, satu Prodi hanya bisa mengajukan satu mahasiswa. Namun untuk saat ini, beasiswa ini belum terealisasikan karena masih dalam penjajakan.
Terkait seleksi dalam beasiswa eksternal ditentukan oleh lembaga terkait, dan biasanya terdapat wawancara dalam penyeleksiannya. Bagi mahasiswa Unindra yang berdomisili di luar DKI Jakarta bisa mengajukan beasiswa langsung ke Baznas pusat. Namun, mahasiswa yang bersangkutan perlu mencari tahu sendiri informasi mengenai hal tersebut, karena pihak Unindra belum mengetahui secara jelas mengenai mekanismenya.
“Tapi mengenai cara daftarnya, dapatnya berapa atau bagaimana saya belum tanyakan lebih lanjut ke pihak Baznas ininya (Baznas Pusat),” kata Rani Noviyanti mengenai informasi mekanisme dari Baznas pusat.
Selain beasiswa eksternal, di Unindra ada pula beasiswa internal yaitu beasiswa prestasi. Mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa prestasi biasanya jika memenangkan kejuaraan yang membawa nama Unindra.
Terkait alur dari beasiswa ini, mahasiswa perlu lapor ke Kepala Prodi jika mendapatkan prestasi (juara). Lalu Kepala Sub Bagian Pelayanan dan Kesejahteraan Mahasiswa akan mengajukannya ke Wakil Rektor I untuk diajukan kembali ke Rektor serta dibuatkan SK. Terkait proses izin SK beasiswa, hanya Rektor yang mempunyai wewenang untuk pembuatannya, sebab pembuatan SK tidak dapat diwakilkan oleh pihak manapun.
Beasiswa tersebut diberikan oleh Lembaga sebagai bentuk apresiasi, jumlahnya pun ditentukan pula oleh pihak Lembaga. Meski sebagai bentuk apresiasi, beasiswa tersebut hanya terkait pembebasan biaya SPP selama beberapa semester. Rani menuturkan, bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau Komunitas yang membawa nama Unindra dalam kejuaraan dan mendapatkan juara, juga bisa mendapatkan beasiswa prestasi ini. “Iya, dapat juga. Pokoknya juara satu dua tiga,” ujar Rani Noviyanti ketika ditanya mengenai beasiswa bagi anggota UKM yang memenangkan juara.
Ada pun sumber-sumber beasiswa lainnya yang tidak disebutkan di Buku Pedoman Operasional dan masih dalam tahap proses perencanaan adalah Beasiswa Bank Mandiri dan CT Foundation. “Untuk bagaimana proses alur mekanisme (Beasiswa Bank Mandiri dan CT Foundation) saya masih kurang tahu dan saya harus ke sana langsung nantinya,” pungkas Rani Noviyanti.
Syarat-syarat beasiswa yang ada di Buku Pedoman Operasional Unindra berlaku di beberapa lembaga penyedia beasiswa yang bekerja sama dengan Unindra. Menurut Rani, tata cara dan ketentuan beasiswa dari Unindra sudah sesuai dengan kemampuan kampus saat ini. “Sudah sesuai Insya Allah, namun untuk penambahan tata caranya sendiri tergantung tiap yayasannya,” ungkap Rani.
Bagi mahasiswa Unindra yang berdomisili di DKI Jakarta, memiliki banyak opsi jika ingin mendapatkan beasiswa. Sementara bagi mahasiswa Unindra yang berdomisili di luar DKI Jakarta, opsi mendapatkan beasiswa di Unindra hanya sedikit, sehingga mahasiswa yang bersangkutan perlu mencari tahu sendiri terkait informasi beasiswa melalui sosial media atau platform info beasiswa lainnya.
Bagi mahasiswa baru Unindra yang telah mendapatkan beasiswa KIP ketika duduk di bangku SMA/SMK/sederajat maka beasiswa KIP tersebut bisa dilanjutkan kembali di Unindra. Bagi mahasiswa semester akhir masih dapat mengikuti pengajuan beasiswa di Unindra. “Mahasiswa semester 8 yang lanjut di semester 9 tersedia beasiswa skripsi dari Pemprov dengan catatan masih aktif,” tutur Rani.
Reporter: Uswatun Hasanah dan Deny Setyawan
Penulis: Uswatun Hasanah
Editor: Dwi Kangjeng