Sosok Faiz, Mahasiswa Unindra yang Menjadi Korban Penembakan di KM-50.
Ilustrasi senjata. Sumber: Kampalapost.com
LPM Progress - Pada Senin (7/12) terjadi penembakan terhadap pendukung Habib Rizieq Shihab di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek oleh beberapa oknum polisi, dan menyebabkan 6 korban tewas. Front Pembela Islam (FPI) membenarkan hal tersebut, terdapat 6 anggota Laskar Pembela Islam (LPI) tewas saat sedang mengawal Muhammad Rizieq Shihab. Ke-6 orang ini terlibat baku tembak dengan aparat kepolisian. Korban tewas tersebut adalah Faiz, Ambon, Andi, Reza, Lutfi dan Khadafi. Dan salah satunya adalah mahasiswa aktif Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) jurusan Teknik Industri semester 5 Reguler Sore, Faiz Ahmad Syukur.
Keluarga Faiz sangat menyayangkan peristiwa penembakan tersebut. Meski begitu, Faiz tetap menjadi kebanggan keluarga. Bagi mereka, Faiz adalah sosok anak yang mandiri, penurut dan juga penyayang kepada keluarga. Faiz membiayai kuliahnya sendiri dari hasil berjualan logam mulia dan menjadi ojek online. Orang tua dari Faiz sudah mengikhlaskan kepergian anaknya yang berpulang terlebih dahulu dengan kejadian seperti ini.
"Memang ini bentuk pilihan Allah bahwa Faiz ini adalah orang pilihan, kami keluarga berbangga kepada Faiz," ucap Uak dari Faiz saat diwawancarai (25/12).
Kronologi dari pihak keluarga yang diketahui adalah Faiz izin pergi untuk mengawal Habib Rizieq Shihab, kemudian keluarga mendapatkan kabar bahwa anaknya telah meninggal ditembak oleh beberapa oknum polisi. Keluarga dari Faiz pun sudah memberikan tindak lanjut untuk memperjuangkan anaknya dengan jalur hukum yang sesuai.
Sebelum meninggal, Faiz sudah memberikan tanda dengan menanyakan kepada orang-orang sekitar mengenai hutang piutang yang harus ia bayar jika ada, lalu dibayarkannya hutang tersebut. Faiz juga telah menyelesaikan khataman Al-Qur'an Juz 30 sebelum kepergiannya.
"Waktu mau berangkat dia bertemu kawan nya menanyakan berapa hutang nya yang harus dilunasi sebesar 12.000 yang dia bayar langsung, dan sebelumnya sudah menyelesaikan juz 30 dan banyak lagi tidak bisa di sebutkan," ucap Ayah Faiz saat diwawancarai di kediaman keluarga Faiz (25/12).
Pihak Unindra sudah mendatangi kediaman Faiz untuk berbela sungkawa, sebanyak 3 kloter dosen beserta yang lainnya datang untuk menunjukkan rasa turut berduka cita dan juga kesedihan atas meninggalnya Faiz. Tetapi Instagram resmi kampus (@officialunindra) sendiri tidak memberikan ucapan turut berduka cita seperti biasanya. Keluarga pun tidak mempermasalahkan hal itu, yang terpenting pihak Unindra sudah datang untuk menyampaikan dukanya.
"Sudah ada dana santunan dari lembaga untuk korban," ucap Fadli Rasam selaku Bagian Kemahasiswaan Unindra saat dihubungi (29/12).
Reporter : Arin Ibrahim
Penulis : Alamanda Firdaus
Editor : Nira Yuliana