Seminar dan Expo P2MW 2024: Menemukan Ide dari Ruang Kelas di Kampus

Seminar dan Expo P2MW 2024: Menemukan Ide dari Ruang Kelas di Kampus

Sumber gambar: Dok/LPM Progress/Dea Pitriyani

 

LPM Progress - Sabtu (6/7), telah berlangsung kegiatan Seminar dan Expo Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024 berlokasi di Kampus B, Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, yakni Jumat, 05 Juli 2024 pada pukul 08.30-11.00 WIB dan Sabtu, 06 Juli 2024 pada pukul 08.30-12.00 WIB. 

Kegiatan Seminar dan Expo P2MW diselenggarakan oleh Pusat Studi Inkubator Kewirausahaan Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) yang bekerjasama dengan Kemahasiswaan Unindra, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unindra, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unindra, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Unindra, dan P2MW Unindra yang mengusung tema "Menemukan Ide Bisnis Dari Ruang Kelas Di Kampus" bertujuan supaya mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk berwirausaha dan siap dalam menghadapi tantangan dan perubahan pada era digitalisasi. 

Fikri, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi salah satu mahasiswa yang mengikuti P2MW berjudul "Implementasi Rumah Sampah Digital sebagai Optimalisasi Pengolahan Sampah di Kelurahan Pancoran Menuju Kelurahan Edu wisata dan Zero Waste" dan mengaku merasa terbantu dengan adanya kegiatan Seminar dan Expo P2MW ini. 

"Sangat terbantu sekali, apalagi di sini kami dapat memamerkan hasil karya dari kelompok kami mengenai pengelolaan sampah ini. Nah, program kami itu ingin sampah itu bisa jadi uang lewat aplikasi," ujar Fikri yang diwawancarai saat berada di stand kampus B.

Selanjutnya, Fikri mengungkapkan jika ide ini berasal dari keresahannya mengenai sampah yang dibiarkan menumpuk begitu saja. 

"Nah, sampah di Indonesia itu kan udah banyak, sedangkan orang-orang masih menganggap kalau misalnya sampah itu ya sampah saja. Padahal sampah itu punya nilai lebih yaitu namanya uang," sahut Fikri.

Selain itu, program bisnis yang sedang dijalaninya ini memiliki keunggulan yaitu penggunaan aplikasi untuk mengaksesnya dan tanpa biaya. Semua orang dapat menjual jenis sampah apapun dengan harga yang berbeda-beda seperti; botol plastik, tutup botol, galon, besi, minyak jelantah, dan aki. 

Berbeda dengan Desih Ratnasari, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia berasal dari Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM) dengan judul "Beyond Center And Circle Time Berbasis Kearifan Lokal" memiliki harapan agar masyarakat lebih terbuka lagi tentang pentingnya literasi khususnya untuk anak usia dini (PAUD) dan juga meningkatkan kesadaran budaya di Indonesia.

"Kita ingin memamerkan media-media kita dan juga memberitahukan kepada mereka jika program-program kita itu memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi khususnya ke anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau anak kecil mengenai kearifan lokal. Salah satu produknya yakni puzzle dengan susunan gambar tarian dari berbagai daerah," ungkap Desih saat diwawancarai di stand. 

Dalam kegiatan ini juga banyak mahasiswa umum berkunjung ke setiap stand mahasiswa yang mengikuti program tersebut, untuk sekedar melihat-lihat karya dan membeli produknya. 

Seperti dilakukan Uli, selaku pengunjung dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris menyatakan bahwa adanya kegiatan Seminar dan Expo P2MW ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa karena dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaannya. 

"Di kegiatan ini kita bisa jajan-jajan seperti ini dan banyak juga karya yang bisa kita lihat sangat kreatif dan keren-keren sekali. Semoga kedepannya bisa lebih banyak lagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini," tutup Uli yang diwawancari saat jajan di stand.

 

 

Wartawan : Inayah

Penulis : Dea Pitriyani

Editor : Rahma Alawiyah