Sejumlah Elemen Hadiri Aksi Tolak Omnibus Law

Sejumlah Elemen Hadiri Aksi Tolak Omnibus Law

Ket. Gambar: Suasana demo di depan Gedung DPR/MPR RI (dok/pribadi/Mahyuni). 


LPM Progress - Kamis (16/7) sejumlah elemen masyarakat, buruh, mahasiswa, dan organisasi kemasyarakatan menggelar aksi penolakan terhadap RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pukul 11:00 WIB.

Massa aksi buruh yang tergabung dalam serikat organisasi melakukan longmarch dengan tetap menerapkan protokol kesehatan menuju Gedung DPR/MPR RI.

Mereka mendatangi DPR sejak pukul 10:00 WIB kemudian dilanjut dengan berorasi untuk menyampaikan aspirasinya terkait pembatalan pengesahan RUU Cipta Kerja yang dilakukan oleh DPR. Pada hari ini di Gedung DPR sedang dilakukan Sidang Paripurna untuk mengesahkan RUU Cipta Kerja serta membahas laporan dari Badan Legislatif (Baleg) tentang RUU yang masuk ke dalam Prolegnas Prioritas di tahun 2020.

"Karena Omnibus Law ini adalah satu regulasi yang merugikan buruh, rakyat dan juga membuat lempang untuk investor asing masuk ke Indonesia," ujar Rudi HB Daman koordinator massa aksi Front  Perjuangan Rakyat

Salah satu organisasi dari Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) berdatangan dan bergabung sejak pukul 10:00 WIB di depan Gedung DPR/MPR RI  untuk ikut menolak serta membatalkan RUU Cipta Kerja dan seluruh RUU yang merugikan masyarakat Indonesia.

"GSBI melakukan penolakan Omnibus Law tidak hanya untuk menolak cluster tenaga kerja, tapi GSBI menolak seluruh Omnibus karena itu sangat merugikan," imbuh Rudi

Seluruh massa aksi yang tergabung berharap kepada DPR untuk menemui dan mendengarkan aspirasi dari masyarakat.

Kemudian, pada pukul 16:24 WIB Sidang Paripurna telah ditutup dan tidak ada pengesahan RUU Cipta Kerja dan RUU HIP.

 

Penulis : Mahyuni Eka Putri
Editor : Zeinal Wujud