Sejalan dengan Tata Cara Berpakaian yang Ada, Mahasiswa Unindra Wajib Memakai Pakaian Sesuai Aturan.
Sumber gambar: Dok/LPM Progress/Arriel Ahmadeuz Khrisna
LPM Progress – Sesuai dengan Peraturan Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, bahwa standar pendidikan perguruan tinggi ditetapkan oleh perguruan tinggi tersebut. Salah satu standar pendidikan yang ditetapkan perguruan tinggi adalah tata cara berpakaian.
Sesuai postingan di Instagram @officialunindra, Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) menetapkan peraturan tata cara berpakaian di lingkungan kampus, seperti memakai kemeja atau polo shirt, celana atau rok, serta sepatu tertutup.
Irwan Agus selaku Wakil Rektor I mengatakan, peraturan di Unindra sedikit berbeda dengan peraturan perguruan tinggi lainnya. Bukan seperti kebidanan dan pelayaran yang memiliki seragam, Unindra merupakan Perguruan Tinggi PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) yang memiliki aturan tata cara berpakaian cukup dengan berpenampilan rapi. Tata cara berpakaian di lingkungan kampus bukan hanya sekedar himbauan, namun sudah tertera di Buku Pedoman Unindra.
“Ketika berpenampilan rapi, dia (mahasiswa) akan menunjukkan bahwa dia orang yang bersih, rapi, dan tentunya insya Allah akan dihargai orang lain. Cara berpikir juga akan menjadi berbeda serta tutur kata yang menjadi santun karena tata cara berpakaian yang rapi,” ujar Irwan Agus saat diwawancarai di Kampus A Unindra (13/2).
Namun untuk saat ini, pihak kampus tidak mewajibkan mahasiswa memakai almamater saat berada di lingkungan kampus karena menyesuaikan dengan fasilitas kampus yang masih belum memadai. Irwan berharap kedepannya hal tersebut bisa terwujud.
Pihak kampus juga akan memberi sanksi berupa teguran kepada mahasiswa yang tidak mematuhi tata cara berpakaian yang baik. Bukan hanya teguran, ketika mahasiswa tidak menggunakan pakaian berkerah dan sepatu tertutup, mahasiswa tidak diperbolehkan memasuki lingkungan kampus dan area kelas. Lebih lanjut, mahasiswa tidak dilarang memakai aksesoris, perhiasan dan lain sebagainya sebab menjadi tanggung jawab mahasiswa sendiri.
“Dengan mahasiswa berpakaian rapi, maka harapan saya mereka bisa membawa diri mereka menjadi lebih baik lagi. Dengan performance yang bagus, itu memiliki kepercayaan dirinya tinggi sehingga dia (mahasiswa) mampu mengekspresikannya dalam proses belajar mengajar,” harap Irwan Agus.
Penulis: Muhammad Rifqi Yasa
Wartawan: Najwa Maulidina
Editor: Prameswari Eka Padi