Responsif Panitia Pemira, Pemira untuk Siapa?
Rangkaian Pemilihan Umum Raya (Pemira) Unindra 2019 telah mencapai masa kampanye. Masa kampanye ini dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa. Minimnya peran mahasiswa umum dalam Pemira ini masih menjadi tugas untuk panitia. Bukan hanya karena kurang responsif dari mahasiswa, tapi beberapa rangkaian acara yang kurang berpihak pada mahasiswa umum. Bagaimana tidak, masa kampanye tersebut hanya dilakukan selama dua hari, yaitu hari Senin di Kampus A Unindra kemudian pada hari Selasa di Kampus B Unindra dengan minimnya keterlibatan mahasiswa umum.
Mahasiswa yang bisa terlibat dalam masa kampanye pun hanya mahasiswa reguler pagi. Jadwal kampanye yang seolah tidak ingin melibatkan banyak mahasiswa menimbulkan pertanyaan. Sebenarnya, pemira ini untuk siapa?
Siapa yang akan memilih calon? Siapa yang bisa mengenal calon dengan kurang maksimalnya waktu masa kampanye? Dengan minimnya waktu yang hanya dua hari, maka akan berapa persen suara yang diperoleh?
Selasa (26/11) kampanye yang digelar pun ditarik mundur. Yang harusnya acara di mulai pukul 12.30 tetapi pukul 14.00 pemira masih belum dimulai dengan alasan kehadiran calon dan hujan. Padahal, untuk calon yang belum datang bisa saja dilewat dengan alasan keterlambatan. Karena jika pemimpinnya saja sudah tidak bisa tepat waktu, bagaimana cara ia untuk managemen organisasi dengan baik?
Pemira ini masih menjadi PR untuk kita bersama, bagaimana cara memperoleh minat mahasiswa umum, bagaimana cara kita memaksimalkan suara pemilih. Bukan hanya sekadar acara yang harus berjalan. Karena, seharusnya pemira dilaksanakan dengan sungguh-sungguh bukan hanya karena program yang harus dijalankan.
Penulis : Gurizki
Editor : Wandari