Operasional Pelayanan Kampus saat Pandemi
Sumber Gambar: unsplash.com
LPM Progress – Dalam menyikapi keputusan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang perpanjangan status darurat bencana wabah Covid-19, seluruh pelayanan Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) ditutup mulai tanggal 24 hingga 28 Maret 2020. Hal ini dimuat di laman Instagram @officialunindra pada 23 Maret 2020.
Pihak Unindra kembali memperpanjang penutupan pelayanan kampus yang meliputi perpustakaan S1 dan S2, Tata Usaha (TU) Fakultas S1 dan S2, Bagian Keuangan, Biro Administrasi Akademik (BAA), Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), dan pelayanan pendaftaran sampai 4 April 2020.
Namun, dikarenakan wabah Covid-19 yang tidak kunjung mereda, penutupan pelayanan kampus berlanjut sampai tanggal 18 April 2020. Hingga tulisan ini dimuat, belum ada informasi atau keterangan dari pihak kampus apakah pelayanan konvensional kampus sudah dapat beroperasi kembali. Hanya ada pemberitahuan di laman Instagram bahwa pelayanan informasi secara online telah aktif kembali pada tanggal 28 Mei 2020, setelah libur pada tanggal 21-27 Mei 2020.
Beredar kabar bahwa pelayan kampus konvensional telah beroperasi. Untuk mengkonfirmasi hal tersebut, tim Progress mendatangi kampus B Unindra pada Jumat (11/6). Saat meminta keterangan kepada beberapa satpam dan seorang petugas yang berjaga di depan gerbang untuk menanyakan perihal pelayanan kampus konvensional yang dikabarkan telah beroperasi, mereka tidak dapat diwawancara untuk memberikan keterangan perihal hal tersebut.
"Kita gak ada pemberitahuan untuk seperti itu (diwawancara) dan gak bisa langsung wawancara mahasiswa atau security karena belum ada izin," ujar salah satu satpam kampus B Unindra yang identitasnya luput untuk didokumentasikan (11/6).
Namun, saat itu terlihat beberapa mahasiswa yang lalu lalang di sekitar area kampus. Salah satu mahasiswa yang datang menjelaskan kepada petugas bahwa ia datang ke kampus karena ada keperluan di TU. Siti Khajar Zakiyah, mahasiswa Program Studi (Prodi) Informatika semester 8 mengatakan ia datang ke kampus pada Senin (8/6) setelah mendapatkan janji temu untuk mengurus pengajuan judul skripsi, ia mendapatkan info langsung dari petugas TU mengenai pelayanan kampus sudah mulai dibuka sekitar tanggal 28 Mei 2020. Tetapi sebelum memasuki area kampus ia harus mengikuti protokol kesehatan, menjelaskan dengan detail pengurusan keperluan, dan absensi di buku tamu.
“Saya menjawab dengan jelas kalau saya ingin mengurus keperluan skripsi saya di TU dan sudah mendapat janji temu dengan petugas TU, lalu saya diizinkan masuk,” ungkap Siti saat dihubungi via Whatsapp (15/6).
Siti juga mengatakan pelayanan kampus yang ia ketahui sudah beroperasi yaitu TU, Perpustakaan, dan Loket keuangan. Namun, bagian loket keuangan tetap tidak dapat menerima pelayanan pembayaran secara langsung. Untuk perpustakaan sudah diperbolehkan bagi seluruh mahasiswa Unindra yang memiliki keperluan ke perpustakaan, saat memasuki perpustakaan juga tidak lagi ditanya ada keperluan apa oleh petugas perpustakaan. Serta, mahasiswa juga diperbolehkan duduk di dalam perpustakan, membaca buku atau sambil mengerjakan tugas, namun dengan pembatasan jarak tempat duduk serta diwajibkan memakai masker dan menjaga kebersihan.
Dengan mulai beroperasinya kembali pelayanan kampus ia pun merasa sangat terbantu. Namun, petugas yang melayani di TU hanya ada 1 petugas, serta pelayanan yang lambat menyebabkan penumpukan atau antrean panjang pada mahasiswa yang ingin mendapatkan pelayanan.
“Mungkin perlu ditingkatkan lagi dalam pelayanannya agar tidak terjadi antrian yang panjang karena dalam masa pandemi covid-19 ini harus menjaga jarak aman dengan pengunjung yg lainnya, agar protokol kesehatan juga berjalan dengan baik dan semestinya. Serta mahasiswa yang datang dapat mendapatkan kepuasan dengan pelayanan cepat dan ramah pula,” tambah Siti.
Raeka Widi Anggeraeni, mahasiswa prodi Pendidikan Fisika semester 6, ia datang ke kampus pada Selasa (9/6) karena mendengar kabar bahwa kampus sudah dapat melakukan pembayaran secara langsung. Tetapi, sesampainya di bagian keuangan, ternyata tidak dapat dilakukan pembayaran secara langsung dan tetap harus melakukan pembayaran secara online. Pada awalnya ia tidak diizinkan untuk masuk ke dalam karena alasan yang diberikan tidak cukup kuat, tetapi setelah menjelaskan lebih detail ke petugas di gerbang depan akhirnya ia diizinkan masuk.
"Saya awalnya itu gak dibolehin masuk karena mau ke bagian keuangan. Akhirnya saya telpon bagian keuangan, dan disitu ada miskom masalah mata kuliah saya kelebihan. Jadi harus diurus ke BAAK buat penghapusan matkul. Akhirnya pas saya bilang saya mau ke BAAK buat perbaikan matkul, jadinya dibolehin,” ujarnya saat dihubungi (16/6).
“Jadi ke kampus itu cuma diperbolehin buat bimbingan, TU, BAAK, sama ke Lab kalo gak salah yang saya tau itu,” jelas Raeka.
Reporter : Velyda Noer Praniasty
Penulis : Velyda Noer Praniasty
Editor : Nira Yuliana