Lambat Menginput Data, Maba Unindra Terancam Tidak Mendapat Kuota di Bulan September

Lambat Menginput Data, Maba Unindra Terancam Tidak Mendapat Kuota di Bulan September

Sumber gambar: Pixabay.com

LPM Progress — Bantuan kuota internet yang dijanjikan sebesar 50 GB selama bulan September hingga Desember mendapat respon baik dari para mahasiswa, termasuk Mahasiswa Baru (Maba). Namun sayangnya, Maba Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) terancam tidak mendapatkan bantuan kuota internet tersebut di bulan September.

Hal ini karena penginputan data Maba Unindra ke Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PD Dikti) dikabarkan akan dilakukan setelah tanggal 11 September, artinya Maba akan mendapatkan bantuan kuota di bulan selanjutnya.

Baca Juga : Kemendikbud Subsidikan Kuota Gratis, Begini Tanggapan Unindra

Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (LLDikti) Wilayah III telah mengedarkan Surat Pemberitahuan pada 2 September 2020. Surat ini adalah kelanjutan dari Surat Direktorat Jenderal (Dirjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diedarkan pada 27 Agustus 2020.

Dalam suratnya, LLDikti Wilayah III menghimbau agar Perguruan Tinggi melengkapi dan memverifikasi data seluruh mahasiswa aktif dan dosen aktif, kemudian melakukan pemutakhiran data sebelum 11 September 2020. Imbauan tersebut diberikan agar mahasiswa dan dosen bisa mendapatkan bantuan kuota internet sebagaimana yang dijanjikan Kemendikbud dengan semestinya.

Unindra, salah satu kampus yang dinaungi oleh LLDikti III pun sedang melakukan pembaharuan data mahasiswa. Hal ini dapat dilihat di akun Instagram @officialunindra. Pada unggahannya tertanggal 4 September, akun tersebut memberikan pemberitahuan serta link untuk mahasiswa agar memperbarui data mereka masing-masing. Namun, pembaharuan data ini tidak berlaku bagi Maba. Pasalnya menurut Taufik selaku Wakil Rektor III, Maba memiliki mekanismenya sendiri, yakni Maba bisa diinput datanya setelah tanggal 11 September.

“Ini info dari LLDikti 3,” tulisnya dalam pesan WhatsApp (4/9).

Saat tim Progress meminta kejelasan mengapa penginputan data Maba dibedakan, Taufik hanya mengirimkan tangkapan layar pesan lanjutan dan melingkari salah satu poin yang tertera di dalamnya. Dengan pesan itu, Taufik bersikukuh bahwa LLDikti menginstruksikan penginputan data setelah tanggal 11 September.

“Ini aturan dari LLDikti 3. Nanti akan diberikan setelah 11 September,” tegasnya.

Meski demikian, Taufik menyatakan bahwa data Maba sudah siap. Data tersebut diambil dari Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) online. Namun, Taufik kembali mengatakan bahwa data tersebut akan diinput setelah tanggal 11 September. Ia kembali bersikukuh mengatakan hal itu adalah perintah dari LLDikti 3.

“Perintah LLDikti 3 setelah 11 September,” jawabnya lagi.

Sedangkan, dalam surat LLDikti Wilayah III, sama sekali tidak ada imbauan untuk memisahkan penginputan data antara mahasiswa aktif dengan mahasiswa aktif baru (Maba). Hal ini berarti, selama data Maba bisa diinput sebelum tanggal 11 September, maka Maba bisa mendapatkan bantuan kuota internet di bulan September.

Untuk memastikan mekanisme bantuan kuota internet, tim Progress mencoba mengonfirmasi langsung ke LLDikti melalui sosial media di akun officialnya, @lldikti3. Kemudian, dari akun Twitternya, LLDikti mengonfimasi bahwa Maba tetap bisa mendapatkan kuota internet di bulan September.

“Mahasiswa baru tetap bisa mendapatkan kuota setelah melengkapi persyaratan yang ada, serta Perguruan Tinggi asal telah mengumpulkan data mahasiswa sebelum 11 September. Namun jika sudah lewat tanggal tersebut, mahasiswa baru tetap bisa mendapat kuota di bulan selanjutnya,” tulisnya (5/9).

Dalam memperkuat kebenaran informasi, tim Progress pun melakukan konfirmasi di media sosial Instagram. Dari akun @humas.lldikti3, tim Progress mendapat penuturan bahwa LLDikti menginstruksikan ketentuan yang ada sesuai dengan surat edaran. Selain melakukan konfirmasi melalui akun-akun official LLDikti Wilayah III, tim Progress pun mencoba menghubungi Subbagian Kemahasiswaan LLDikti 3, Wiji. Namun hingga berita ini dimuat, tim Progress masih belum mendapat balasan darinya.

 

Penulis : Astin Kho

Editor : Refa Tri Ustati