Jalannya LKMM 2019?
Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) adalah suatu upaya yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan, serta keterampilan mahasiswa dalam mendukung kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satu bentuk upaya atau pengembangan tersebut adalah pemberian bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam manajemen organisasi mahasiswa baik intra maupun antar perguruan tinggi.
Meskipun banyak permasalahan internal kampus yang merambat dan menyebabkan terhalangnya acara, pelaksanaan LKMM tetap berjalan sesuai waktu yang ditentukan. Berawal dari persyaratan yang cukup memberatkan peserta, hingga terjadinya aksi protes saat pemberangkatan peserta di awal pelaksanaan. Dampaknya, susunan acara yang sudah dirancang menjadi tidak teratur, serta membuat peserta menjadi terhambat pemberangkatannya. Tak hanya saat pemberangkatan, ketika sampai di tempat berlangsungnya acara juga terjadi hal yang sama. Terlihat kurang teraturnya dari segi waktu, sehingga menimbulkan banyaknya waktu luang dikarenakan belum adanya persiapan oleh pihak panitia.
Setelah memakan waktu yang cukup lama, kegiatan LKMM 2019 mulai dilaksanakan. Acara yang mengusung tema “Integritas, Akuntanbilitas, dan Profesionalitas dalam Berorganisasi” ini bertempat di Villa AJ Garden, Sawangan, Depok sejak tanggal 28 hingga 30 Juni 2019. Selain mendapat kritik dari mahasiswa, peserta juga turut mengkritik tentang susunan acara yang kurang teratur ini.
"Materi yang diajarkan sudah pernah dipelajari. Kita sudah paham, proposal, susunan organisasi segala macam. Tidak ada outputnya acara ini!”, ujar salah satu peserta ketika melaksanakan mogok kegiatan di halaman villa pada malam ke-2 setelah mengikuti pembelajaran dari para pemateri di siang harinya. Kemudian, aksi yang dilakukan oleh para peserta berakhir dengan negosiasi antara peserta dengan panita, dan berujung dengan kesepakatan saling menghargai dan menghormati antar satu sama lain hingga selesainya acara.
Setelah selesainya negosiasi, peserta mulai mengikuti kembali acara LKMM tersebut. “Sebenarnya kecewa sih, kita sudah begadang semalaman, ngerjain proposal malah tidak dilaksanakan proker(program kerja) yang sudah kita semua buat. Tapi tidak apa, dengan ini kami lebih paham lagi bagaimana cara menyusun suatu rancangan kerja yang lebih benar dan teliti lagi,” ujar Latifa, salah satu peserta LKMM.
Banyaknya masalah yang dialami saat melaksanakan acara tidak membuat panitia mundur. Rancangan perubahan acara yang dilakukan panitia, sukses membuat peserta mengikuti LKMM hingga selesai. Setelah mengikuti kegiatan yang dijalankan selama 3 hari 2 malam tersebut, selanjutnya kegiatan LKMM diakhiri dengan pembuatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh peserta.
Penulis : Imam Wahyudin
Editor : Nurulita