Ijazah Tak Kunjung Diterima, Mahasiswa: Susah Cari Kerja

Ijazah Tak Kunjung Diterima, Mahasiswa: Susah Cari Kerja

Ilustrasi: Fajarpendidikan.co.id

 

LPM Progress — Pengiriman dan penerimaan ijazah mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) untuk tahun 2020/2021 sampai saat ini masih menjadi permasalahan. Hal ini disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan pihak kampus mengirimkan ijazah tersebut melalui jasa pengiriman barang. Beberapa mahasiswa pun mengeluhkan tentang lamanya waktu proses packing dan pengiriman ijazah, sehingga menyulitkan mereka dalam mencari pekerjaan.  

“Sangat lama dan itu menyulitkan mahasiswa yang mau lamar kerja, kan," ujar Syiffa, salah satu mahasiswi program studi (prodi) Bimbingan Konseling (BK) saat diwawancarai melalui pesan WhatsApp, (24/01). 

Menanggapi hal tersebut, Irwan Agus, Wakil Rektor I Bidang Akademik, mengimbau agar mahasiswa selalu memastikan nomor telepon yang tertera dalam formulir selalu aktif karena dalam proses pengirimannya, pihak lembaga akan menghubungi mahasiswa untuk menanyakan kejelasan alamat. Apabila nomor telepon yang dihubungi tidak aktif, maka pengiriman ijazah juga akan terhambat. Irwan juga mengingatkan agar mahasiswa mengisi formulir dan melengkapi persyaratan dengan benar.

Tidak hanya Syiffa yang mengeluhkan perihal proses pengiriman ijazah yang lambat, Dwi Tiara, mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang hingga berita ini diterbitkan, belum juga menerima ijazah. Menurutnya, ada baiknya kampus memperbolehkan mahasiswa yang hendak mengambil ijazah untuk datang ke kampus dengan menerapkan protokol kesehatan serta membatasi jumlah kunjungan pengambilan ijazah setiap harinya.

"Iya belum (terima ijazah), saya harap pengiriman ijazah tolong dipercepat karena saat ini mahasiswa membutuhkan ijazah tersebut untuk melamar pekerjaan, kalau bisa kampus dibuka saja sambil menerapkan 3M dengan ketat dan terapkan juga jumlah kunjungan," ujar Dwi Tiara, saat diwawancarai via Direct Message (DM) Instagram, (24/01).

Selain pengiriman ijazah yang lambat, pihak kampus juga mengumumkan bahwa biaya pengiriman ijazah ke alamat masing-masing mahasiswa sebesar Rp50.000,00, baik dekat maupun jauh dari kampus. Hal ini mengundang protes bagi mahasiswa untuk kampus yang dinilai tidak adil dalam menentukan biaya pengiriman.

“Iya, mau dekat, mau jauh disama ratakan, rumah teman saya di Cengkareng kena (biaya pengiriman) 50 ribu. Saya yang rumahnya dekat dari kampus, di Kebagusan, kena (biaya pengiriman) 50 ribu juga," jelas Dwi Tiara.

Heru Sriyono, selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, menjelaskan bahwa tarif ongkos kirim tersebut atas kesepakatan antara pihak Unindra dengan PT. Pos Indonesia. 

“Ini tarif yang telah disepakati Unindra dengan Pos Indonesia. Mengapa? Pengiriman ijazah via pos itu melalui kerja sama Perum Pos (PT. Pos Indonesia) dengan Unindra,” terang Heru, saat diwawancarai via WhatsApp, (27/01).

Heru juga menambahkan bahwa pihak Pos Indonesia yang akan bertanggungjawab atas semua risiko pengiriman yang mungkin terjadi.

 

Penulis : Putri Rizki Ramadhani

Editor   : Abdullah Hamid