Entrepreneurship Award VIII 2024, Unindra Raih Runner Up dan Best Poster
Sumber gambar: Allesandra Geraldine
LPM Progress - Entrepreneurship Award (EA) merupakan salah satu program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yang memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan dan menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa agar mereka dapat mengembangkan keterampilan praktis, dan menginspirasi mereka untuk menjadi wirausahawan muda yang sukses.
Dalam kompetisi EA VIII 2024 kategori perlombaan terdiri dari bisnis berjalan dan rencana bisnis. Bisnis berjalan diperuntukkan bagi mahasiswa wirausaha yang telah memiliki kegiatan kewirausahaan berupa usaha atau bisnis, sedangkan rencana bisnis diperuntukkan bagi mahasiswa yang akan mulai menjalankan kegiatan kewirausahaan dalam bentuk business plan. Program ini dapat diikuti oleh seluruh perguruan tinggi swasta se-Indonesia, dibawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) masing-masing.
Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang berhasil mengirimkan perwakilan sebanyak dua kelompok dan tembus TOP 50, serta salah satu kelompok yang memenangkan award Best Poster dan Runner Up 1 pada kompetisi EA VIII 2024 kategori perlombaan rencana bisnis yang diselenggarakan oleh LLDIKTI X, Jambi. Kegiatan ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Jambi pada tanggal 29 sampai 30 Agustus 2024.
Kemenangan perlombaan Best Poster dan Runner Up 1 mengusung tema “Boosaboon : Inovasi sabun antibakteri dan antioksidan berbahan eco enzyme,” Allesandra Geraldine selaku ketua kelompok menyampaikan alasan tim mengambil tema ini berdasarkan dari hasil penelitian yang telah mereka lakukan sebelumnya tentang eco enzyme, yang akhirnya terciptalah sebuah ide tentang pembuatan sabun dari eco enzyme. “Dimana kita menemukan kalo melalui proses fermentasi ini, itu kan fermentasi satu dan fermentasi dua bisa dijadikan sabun, jadi kita memilih tema ini,” ujar Allesandra Geraldine saat diwawancarai di Pondok Delima (07/09).
Sebelum mengikuti perlombaan, para peserta diharuskan mendaftarkan diri/karyanya melalui sistem yang sudah disediakan oleh EA, kemudian dilakukan masa penilaian untuk 100 besar. Di mana peserta 100 besar harus mengirimkan video berdurasi maksimal 5 menit yang kemudian diunggah di laman ea.lldikti10.id. Allesandra mengungkapkan terdapat tahapan proses awal, yaitu mengajukan proposal rencana bisnis kepada pihak EA dari sekitar 3057 proposal hanya akan dipilih TOP 100. Penilaian 100 besar terbagi menjadi dua bagian, TOP 50 bisnis berjalan dan TOP 50 rencana bisnis. Unindra sendiri diwakili oleh dua tim, boosaboon dan nature’s clean pada kategori rencana bisnis.
Setelah pengajuan proposal untuk dapat sampai ke Jambi, mereka harus membuat video pitch deck dan poster yang di mana itu terdapat kategorinya sendiri, best poster dan best video. Adapun tantangan yang dihadapi oleh perwakilan Unindra salah satunya yaitu, “Karena kita bukan dari background biologi atau fisika, jadi itu termasuk tantangan besar si, produk kita mengusung kebersihan dan kesehatan ya, yang harus dijamin banget sterilitasnya,” ujar Allesandra.
Sangkary Asihta selaku anggota tim mengatakan bahwa tim hanya diberi waktu tiga hari untuk persiapan juga mengumpulkan poster dan video dari hari pengumuman untuk ke tahap selanjutnya. Nur Habibah selaku anggota tim juga menambahkan terdapat kesulitan dalam menentukan harga untuk mempertahankan kualitas barang harga mereka agar tetap terjangkau sehingga bisa bersaing dengan harga di pasaran.
Setelah berhasil mengikuti kompetisi EA ini, langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Allesandra dan tim, yaitu mengikuti kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Program ini merupakan program kreativitas mahasiswa yang berfokus dalam menciptakan aktivitas usaha. Allesandra dan tim akan terus mengembangkan dan menginovasi produk-produk mereka melalui kegiatan PKM-K.
Wartawan: Inayah & Nasya
Penulis: Inayah
Editor: Divania Romantika