Aksi Kemanusiaan di Depan Kedubes AS: Tuntut  Penyelesaian Genosida Terhadap Masyarakat Palestina

Aksi Kemanusiaan di Depan Kedubes AS: Tuntut Penyelesaian Genosida Terhadap Masyarakat Palestina

Sumber Gambar : Dok/LPMProgress/ArrielAhmadeuzKhrisna

 

*keterangan: Tulisan ini telah mengalami perubahan isi dikarenakan kekeliruan informasi.

 

LPM Progress - Jumat (19/04), telah berlangsung aksi Stop Genosida Palestina di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta. Aksi ini dihadiri oleh Koalisi Musisi (The Brandals, Indische Party, The Jansen, The Panturas, Seringai, dll), KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), serta masyarakat umum. Aksi ini didasarkan oleh adanya keresahan dari eskalasi konflik yang terjadi Israel dan Palestina. 

Massa aksi menyerukan slogan kebebasan untuk Palestina, seperti "Free! Free! Palestine!" "From the river to the sea, Palestine Will be free" yang biasa dikumandangkan oleh para pendukung rakyat Palestina. Massa aksi yang hadir juga turut menggunakan atribut seperti bendera, penutup kepala bernama keffiyeh, dan atribut lainnya sebagai bentuk dukungan dalam aksi hari ini. 

Adapun tujuan dari diadakannya aksi ini, yaitu untuk berkontribusi dalam tuntutan yang ditujukan atas terjadinya genosida di Palestina. Pada aksi hari ini terdapat 3 tuntutan yang disuarakan oleh massa aksi, yaitu:

1. Segera menghormati dan mematuhi untuk segala resolusi gencatan senjata agar dapat segera mengadili genosida dan menyelesaikan penderitaan yang dirasakan oleh warga Palestina dan meminimalisir resiko terjadinya eskalasi konflik mendukung pada perang dunia ketiga.
2. Bertanggung jawab sesuai dengan Konvensi Anti-genosida Internasional dan Konvensi Jenewa terkait dengan korban jiwa masyarakat sipil sebanyak lebih dari 33.000 ribu korban jiwa dan masih terus berjalan dengan mayoritas anak dan perempuan selama 6 bulan terakhir.
3. Bertanggung jawab atas jejak residu perang yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, krisis iklim dan mengakibat ancaman keberlangsungan hidup warga Palestina dan dunia pasca covid untuk generasi mendatang.

Eka Annash selaku Vokalis dari band The Brandals, mengatakan karena kurang intensnya masyarakat dalam menyuarakan opini dan demonstrasi terhadap genosida di Palestina, membuat Kedubes AS sendiri tidak banyak bersuara atau menanggapi permasalahan tersebut.

"Jadi menurut aku kurang kenceng justru ya, makanya mereka (Kedubes AS) adem ayem aja. Jadi menurutku harus lebih keras lagi baru mereka bereaksi gitu," ujar Eka Annash saat diwawancarai di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat.


Eka juga menambahkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan dari kita sebagai warga negara atau masyarakat global salah satunya, yaitu bisa memberikan dampak positif yang dapat diduplikasi oleh kita semua untuk masyarakat Palestina tanpa memandang ras, suku, atau agama. 

"Harusnya anak muda sekarang lebih proaktif, lebih opinited, dan lebih agresif serta tidak apatis," tambah Eka. 

Eka berharap dengan adanya aksi hari ini, bisa memberikan keadilan terhadap rakyat Palestina dan dilakukannya gencatan senjata secepat mungkin. Tidak hanya itu, ia juga berharap anak-anak muda Indonesia bisa menduplikasi gerakan-gerakan seperti ini, tidak hanya kasus Palestina saja, tetapi juga kasus-kasus seperti pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), dan kasus kemanusiaan lainnya yang ada di Indonesia.

 

Wartawan : Ghalda Bilqis Albania

Penulis : Ghalda Bilqis Albania

Editor : Fitriani Rachmawati