Aksi Cedera 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf Amin Jilid 2: Massa Aksi Unindra Dihadang Polisi

Aksi Cedera 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf Amin Jilid 2: Massa Aksi Unindra Dihadang Polisi

Sumber gambar: Suasana aksi Cedera 2 Tahun Jokowi-Ma’ruf Amin Jilid 2.Dok/LPMProgress/ImamWahyudin

 

LPM Progress – Kamis (21/10) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) telah melakukan aksi Cedera 2 Tahun Jokowi-Ma’ruf Amin Jilid 2 di area Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi ini bertujuan untuk menyampaikan tuntutan yang sudah disampaikan pada aksi sebelumnya pada Senin (18/10).

Baca juga: Kecewa Terhadap 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf, BEM Unindra Gelar Aksi

Aksi yang dimulai dengan longmars dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pukul 12.00 WIB menuju Istana Negara ini, sempat dihadang oleh polisi pada pukul 12.30 WIB. Akibatnya, massa aksi dari Unindra terpaksa melakukan penutupan jalan di depan Patung kuda. Penutupan jalan ini juga disebabkan karena kunci mobil orasi yang digunakan oleh Unindra hilang di depan air mancur depan Patung kuda.

“Penyebab kehilangan kunci mobil sound kami itu karena ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan sengaja untuk membungkam aksi ini. Akibatnya kawan-kawan massa aksi Unindra tertahan di jalan dan sempat ada pergesekkan oleh kepolisian,” tegas Karim Rahayana selaku Staff bidang Kajian Strategi BEM Unindra.

Setelah tertahan selama kurang lebih dua jam dan melakukan beberapa negosiasi dengan Polisi, akhirnya kunci mobil sound orasi Unindra berhasil ditemukan oleh Polisi.

“Meskipun kunci mobil sudah ditemukan kami sudah tertahan sangat lama di jalan, dengan ini Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unindra secara tidak langsung mengecap bahwa demokrasi hari ini dikebiri oleh kepolisian,” ujar Karim.

Menurut Habel, aksi lanjutan yang dikoordinasikan oleh BEM Unindra ini diikuti oleh kurang lebih 400 mahasiswa Unindra dari seluruh fakultas di Unindra.

“Tuntutan kami sama seperti tuntutan pada aksi Senin tanggal 18 kemarin. Maka dari itu, kami KBM Unindra berharap supaya aksi lanjutan hari ini bisa didengar dan direspon dengan baik oleh Presiden dan Wakil Presiden atau Pemerintah agar bisa kita kaji bersama-sama dengan perwakilan massa aksi lainnya,” tegas Habel selaku Ketua BEM Unindra dan Koordinator aksi hari ini.

 

Reporter: Imam Wahyudin

Penulis: Putri Nabilla Saparrina

Editor: Shalsa Bila Inez Putri